Pages

Sabtu, 09 Mei 2015

DAMPAK PARIWISATA DARI ASPEK EKONOMI


Halo rekan pembaca sekalian, saya adalah mahasiswa 2A MBP PNB (Politeknik Negeri Bali) jurusan Pariwisata. Di blog ini, saya akan membagi semua pengalaman saya selama menjadi mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata. Nah status saya sebagai mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata tentunya membuat saya harus mempelajari segala hal mengenai dunia kepariwisataan.

Mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata kali ini akan berbagi tentang dampak pariwisata dari aspek ekonomi. Info dari mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata ini semoga bisa bermanfaat. Silahkan membaca info dari mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata ini.

Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilkan devisa yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara. Dampak pariwisata terhadap perekonomian industri pariwisata menghasilkan manfaat ekonomi yang besar baik bagi Negara tuan rumah, maupun Negara asal para turis. Salah satu motivasi utama sebuah Negara mempromosikan dirinya sebagai Negara dengan tujuan wisata adalah timbul kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang.

Dimana pariwisata merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam ekonomi. Secara mikro dijelaskan perkembangan pariwisata meningkatkan pendapatan daerah setempat. Munculnya komunitas pedagang di sekitar lokasi untuk menambah pendapatan dan meningkatkan jumlah pengunjung, karena merupakan salah satu fasilitas yang tersedia dan mudah dijangkau.

Dampak positif pariwisata dari aspek ekonomi :

a. Menambah devisa Negara

b. Menambah kesempatan kerja (industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat)

c. Meningkatkan pendapatan nasional, yang berarti pendapatan perkapita bertambah. Pendapatan nasional adalah akumulasi dari pendapatan masyarakat, dimana dengan adanya perkembangan pariwisata, maka pendapatan masyarakat akan bertambah dengan menjual barang dan jasa wisata, misal : restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata, dan barang souvenir

d. Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak [PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang didapat dari hotel dan bangunan yang mendukung industri pariwisata, PPh (Pajak Penghasilan) yang didapat dari adanya peningkatan pendapatan/penghasilan masyarakat didaerah dan kawasan industri pariwisata, PPn (Pajak Pertambahan Nilai) yang didapat dari pajak barang yang dijual di daerah wisata seperti halnya barang-barang yang ada di tempat oleh-oleh]

e. Memperkuat posisi neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional. Pariwisata merupakan ekspor yang tidak kentara (invisible export), sehingga dengan adanya perkembangan pariwisata akan dapat meningkatkan eksport Negara yang bersangkutan yang jelas akan memperbaiki neraca pembayaran internasional. Meningkatnya penghasilan devisa (melalui invisible ekspor dibidang pariwisata) bagi Negara berkembang. Dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia, maka akan semakin banyak devisa yang diterima. Devisa yang meningkat akan menimbulkan kondisi Surplus yang memunculkan apresiasi Rupiah, sehingga akan tercipta stabilitas ekonomi dalam negeri. Hal ini memberikan dampak positif bagi rakyat berupa tersedianya lapangan pekerjaan yang melimpah dan harga pasar yang stabil

f. Merupakan basis pertumbuhan bagi korporasi nasional yaitu kerja sama antara pengusaha asing dengan pengusaha lokal

g. Membantu eksistensi bisnis lokal

h. Mendorong peningkatan investasi dari sektor industri pariwisata dan sektor lainnya

i. Mendorong pembangunan daerah dan pedesaan, memperbaiki daerah perkotaan, dan mendiversifikasi (penganekaragaman usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi) perekonomian local.

j. Menjamin produk pariwisata dibayar dengan harga pantas

k. Meningkatan produk hasil kebudayaan, karena meningkatnya konsumsi oleh para wisatawan

l. Menyebarkan pemerataan pendapatan penduduk dunia dan nasional

m. Memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negeri

n. Dapat berakibat ganda terhadap sektor lain, seperti sektor pertanian dan sektor industri
 

Dampak negatif pariwisata dari aspek ekonomi :
a. Banyak pekerjaan dibayar murah dan musiman

b. Terjadinya pengangguran infrastruktur pada waktu musim tertentu

c. Ketergantungan yang berlebihan pada pariwisata membuat perekonomian local goyah terhadap perubahan pasar pariwisata

d. Pariwisata ikut menikmati subsidi yang diberikan pemerintah

e. Terjadinya kebocoran ekonomi terutama adanya impor tenaga kerja top manajemen sektor pariwisata dengan tarif gaji internasional dan fasilitas hotel yang berstandar internasional

f. Terjadinya ketimpangan antara daerah tujuan wisata dengan daerah yang bukan tujuan wisata demikian juga antara objek atau kawasan wisata dengan luar wisata

g. Harga tanah menjadi mahal, begitu juga harga bahan makanan terutama di daerah kawasan pariwisata dan sekitarnya yang ada kecenderungan orang suka menjualnya

h. Terjadinya urbanisasi dari desa ke daerah kawasan pariwisata yang menyebabkan bertambah sesaknya kawasan pariwisata
 

Contoh dari aspek Ekonomi :

Dilihat dari sisi negatifnya terdapat 6 ( enam ) poin, yaitu :

1. Leakage (kebocoran) dalam dunia pariwisata berarti pendapatan yang dihasilkan oleh pariwisata suatu Negara yang hilang atau terpakai untuk keuntungan Negara lain. Leakage terjadi melalu 6 mekanisme berbeda, yaitu:

a. Barang dan Jasa

Banyak Negara harus membeli barang dan jasa demi memuaskan pengunjungnya. Ini juga termasuk dengan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut, misalnya cindramata. Hal ini merupakan masalah yang signifikan, karena beberapa Negara harus mengimpor kurang lebih 50% dari Negara lain untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.

b. Infrasruktur

Banyak Negara yang tidak mempunyai kemampuan domestik untuk melakukan pembangunan yang berhubungan dengan pariwisata, seperti hotel, bandar udara, dan lainnya. Akibatnya Negara harus mengunakan kemampuan Negara asing yang berujung pada leakage.

c. Faktor Produksi Luar Negeri

Negara-negara kecil seringkali membutuhkan investasi Negara asing untuk memulai usaha pariwisata mereka. Dengan demikian, keuntungan pariwisata bisa berkurang dan menjadi milik investor asing.

d. Kepentingan Promosi

Banyak Negara menghabiskan sejumlah uang untuk iklan dan promosi. Lewat iklan dan promosi-promosi dapat meningkatkan volume turis yang berkunjung ke Negara. Namun juga merupakan kerugian karena harus mengeluarkan biaya ke pasar Negara luar.

e. Transfer Harga

Banyak perusahaan asing yang memanipulasi harga produk mereka untuk mengurangi pajak dan kewajiban lainnya. Di Negara-negara berkembang, banyak investor asing yang terlibat dalam industri pariwisata yang melakukan hal ini sehingga mengurangi pendapatan Negara.

f. Pembebasan Pajak

Negara dengan industri pariwisata yang kecil mungkin harus memberikan pembebasan pajak atau penawaran lain untuk menarik para investor. Meskipun hal ini dapat meningkatkan pariwisata Negara, namun dapat menjadi sumber kerugian bagi Negara.

Sebuah studi pariwisata mengenai leakage di Thailand memperkirakan bahwa 70% dari total uang yang dihabiskan wisatawan di sana, akhirnya tidak menjadi milik Thailand karena diambil oleh biro perjalanan asing, maskapai penerbangan, perusahaan makanan dan minuman impor, serta hotel.

Kebocoran ini tidak hanya terjadi pada Negara berkembang. Negara maju seperti Australia juga mengalami leakage akibat pendatang dari Jepang. Meskipun mereka merupakan pendatang terbanyak ke Australia, namun biasanya mereka datang lewat biro perjalanan Jepang, mengunakan hotel milik Jepang, dan usaha-usaha lainnya.

Sebagai akibat dari efek leakage, industri pariwisata di negara maju sering jauh lebih menguntungkan per dolar yang diterima dari pariwisata di negara-negara yang lebih kecil. Kepulauan, khususnya, menderita kebocoran yang signifikan. Di negara-negara seperti Turki dan Inggris, manfaat bagi ekonomi dari pariwisata adalah dua kali jumlah dolar yang dibelanjakan oleh wisatawan. Di tempat-tempat yang lebih kecil, seperti Mikronesia dan Polinesia, untung yang diperoleh adalah setengah jumlah dolar yang dihabiskan. Beberapa lokasi telah berhasil meniadakan pengaruh leakage hampir seluruhnya. New York City mengklaim bahwa mereka menghasilkan tujuh dolar bagi perekonomian lokal per dolar yang dihabiskan oleh wisatawan. Bagi banyak Negara, sumber kebocoran (leakage) tidak dapat dihindari. Hotel dan maskapai penerbangan asing sangat dibutuhkan bagi pariwisata. Namun, dengan mendorong keterlibatan dalam negeri dalam industri pariwisata, dapat mengurangi kebocoran. Negara juga dapat membatasi penggunaan mata uang asing, mengurangi efek dari transfer harga, dan sebagainya. Misalnya, suatu Negara mengharuskan pengunjung untuk memiliki sejumlah uang Negara tersebut sebelum memasuki Negara yang akan dituju.

2. Enclave Tourism yang dimaksud dengan enclave tourism adalah tujuan wisata yang mengatur wilayahnya sedemikian rupa, sehingga wisatawan dapat memenuhi seluruh keinginannya di situ tanpa pergi mengunjungi wilayah lain.

Contohnya Sun and Sand Resort di Karibia. Bisnis lokal sering mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan lewat paket liburan. Dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mereka dapat membuat pelanggan betah untuk tinggal di lokasi mereka, misalnya resort atau kapal pesiar. Sayangnya, dengan begitu, tidak banyak kesempatan bagi masyarakat lain untuk memperoleh pendapatan dari para turis. The Organization of American States (OAS) mengadakan survei di industri pariwisata Jamaika, hasilnya adalah industri yang tergolong enclave tourism mendapatkan pendapatan terbesar, yang berdampak pada berkurangnya pendapatan bagi akomodasi lainnya. Industri kapal pesiar juga menjadi contoh lain bagi enclave tourism. Pada tahun 1999, total penumpang kapal pesiar secara internasional adalah 8,7 juta orang. Itu tidak termasuk kapal pesiar yang melewati sungai. Pada banyak kapal, terutama di Karibia (tujuan pelayaran yang paling populer di dunia dengan 44,5% dari penumpang kapal pesiar), tamu didorong untuk menghabiskan sebagian besar waktu dan uang mereka di atas kapal, dan kesempatan untuk menghabiskan di beberapa pelabuhan atau persinggahan kerap dibatasi.

3. Biaya Infrastruktur Pengembangan pariwisata dapat menyebabkan pemerintah dan pembayar pajak setempat mengeluarkan uang yang lebih banyak. Pengembangan fasilitas seperti tempat-tempat hiburan, hotel, bandara, dan juga penawaran-penawaran yang digunakan untuk menarik investor, menggunakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian, pemerintah pada akhirnya mengurangi anggaran pada bidang-bidang penting lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.

4. Kenaikan Harga Peningkatan permintaan untuk layanan dan barang dari wisatawan akan menimbulkan kenaikan harga yang berpengaruh negatif terhadap penduduk lokal yang pendapatan tidak meningkat secara proporsional. San Francisco State University study Belize menemukan bahwa, sebagai konsekuensi dari pengembangan pariwisata, harga untuk penduduk setempat meningkat sebesar 8%. Pengembangan Pariwisata dan kenaikan terkait permintaan real estate dapat secara dramatis meningkatkan biaya bangunan dan nilai tanah . Hal ini tidak hanya membuat masyarakat lokal kesulitan, terutama di negara berkembang, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sehari-hari, juga dapat mengakibatkan dominasi oleh orang asing di pasar tanah dan migrasi yang mengikis kesempatan ekonomi bagi penduduk setempat. Di Kosta Rika , hampir 65% dari hotel yang ada merupakan milik asing.

5. Ketergantungan Ekonomi Masyarakat Setempat pada Pariwisata diversifikasi dalam suatu perekonomian memang baik, namun jika suatu negara atau wilayah tergantung untuk kelangsungan ekonomi pada satu industri, dapat menempatkan tekanan besar terhadap industri ini serta orang yang terlibat untuk melakukan dengan baik . Banyak negara, khususnya negara berkembang dengan sedikit kemampuan untuk mengeksplorasi sumber daya lainnya, telah menggunakan pariwisata sebagai cara utama untuk meningkatkan perekonomian . Di Gambia, misalnya, 30% dari tenaga kerja langsung maupun tidak langsung bergantung pada pariwisata. Sebenarnya, bergantung pada pariwisata bukan merupakan solusi yang cukup baik, apalagi dalam perekonomian, karena sangat beresiko. Bencana alam seperti gempa bumi atau puting beliung, dapat merusak sumber pariwisata. Sehingga bergantung pada pariwisata bukan satu-satunya jalan.

6. Jenis Pekerjaan Musiman. Masalah yang dihadapi pekerja musiman adalah: Ketidakamanan pekerjaan (sekaligus pendapatan). Tidak ada jaminan pekerjaan dari satu musim ke musim berikutnya. Kesulitan dalam mendapat pelatihan, tunjangan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta pengakuan atas pengalaman mereka.

Dan jika dilihat dari sisi positifnya terdapat 5 ( lima ) poin, yaitu :

1. Menghasilkan Devisa Negara. Pengeluaran pariwisata menghasilkan pendapatan bagi perekonomian Negara tuan rumah dan dapat merangsang investasi yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Beberapa negara berusaha untuk mempercepat pertumbuhan ini dengan mengharuskan pengunjung untuk membawa sejumlah mata uang asing saat mereka berkunjung. Indikator penting dari peran pariwisata internasional adalah pembangkit penghasilan devisa Negara.

2. Kontribusi Pendapatan Pemerintah Kontribusi langsung diperoleh dari pajak penghasilan pekerja pariwisata, dan pebisnis pariwisata. Serta secara langsung dari para turis lewat pajak keberangkatan. Kontribusi tidak langsung diperoleh dari pajak dan pungutan wajib barang dan jasa yang disediakan untuk turis. WTO memperkirakan, keseluruhan pajak langsung, tidak langsung, dan pajak personal pada tahun 1998 adalah sejumlah 800 miliar US dollar dan menjadi dua kali lipat pada tahun 2010.

3. Peningkatan Lapangan Kerja Perluasan yang cepat dalam sektor pariwisata telah meningkatkan jumlah lapangan kerja. Contohnya, pada tahun 1995, akomodasi hotel saja telah mempekerjakan 11.3 juta pekerja di seluruh dunia. Pariwisata dapat menghasilkan pekerjaan secara langsung lewat hotel, restoran, toko cindramata, dan sebagainya. Pariwisata juga menghasilkan pekerjaan secara tidak langsung lewat penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kepentingan bisnis pariwisata. Secara keseluruhan, pariwisata menyumbang 7% lapangan pekerjaan di seluruh dunia.

4. Pendorong Investasi Infrastruktur Pariwisata dapat mendorong pemerintah local untuk mengembangkan infrastruktur seperti, jalan raya, air bersih, listrik, dan sebagainya. Dengan meningkatnya fasilitas pariwisata, secara otomatis juga meningkatkan kualitas hidup bagi penduduk setempat.

5. Kontribusi bagi Ekonomi Lokal. Karena lingkungan adalah aset dasar dari industri pariwisata, pendapatan pariwisata sering digunakan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari wilayah yang dilindungi. Selain itu, pendapatan pariwisata juga dihasilkan lewat pekerja informal (contohnya: pedagang kaki lima, pramuwisata informal, pengemudi becak). Sisi positif dari pekerja informal adalah, akan ada pendapatan bagi masyarakat setempat yang terlibat dalam pariwisata.
Pada tahun 1998, dampak pengeluaran wisatawan terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan untuk pariwisata. Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa dampak pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor, bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai distribusi pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam ‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata.

4 komentar:

  1. Tulisan yang sangat bagus, tks

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Data pribadi
    negara: Indonesia
    Nama: Queen Jamillah
    Alamat: Nusa Lembongan
    Telepon:+62 856-9328-4991
    WhatsApp:+62 856-9328-4991
    https://twitter.com/queen_jamillah
    e_mail: queenjamillah09@gmail.com
    Sudah dua tahun sekarang saya telah memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam Rp.700 juta dari Perusahaan Pinjaman Iskandar Lestari dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya dapat membuktikan kepada Anda semua bahwa Bunda Iskandar bukan pemberi pinjaman yang curang. telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran bulanan pinjaman yang saya pinjam sebelum saya memohon kepada ibu bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi bisnis saya lebih lanjut sehingga saya menyerahkan Rp.2,7 miliar setelah melalui proses hukum saya transaksi telah disetujui oleh otoritas dan dalam waktu tiga hari proses hukum untuk menyalurkan pinjaman saya ke rekening Bank Rakyat Indonesia saya dicapai dengan mudah. Saya tidak memiliki tantangan dengan Bank Indonesia karena Ms. Iskandar dan tim Manajemen dari ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah sehingga tidak ada masalah sama sekali untuk bantuan keuangan, hubungi Pemberi Pinjaman ISKANDAR hari ini
    e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

    WhatsApp:+62 856-9328-4991

    Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    BalasHapus