Pages

Minggu, 03 Mei 2015

BALI



Halo rekan pembaca sekalian, saya adalah mahasiswa 2A MBP PNB (Politeknik Negeri Bali) jurusan Pariwisata. Di blog ini, saya akan membagi semua pengalaman saya selama menjadi mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata. Nah status saya sebagai mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata tentunya membuat saya harus mempelajari segala hal mengenai dunia kepariwisataan.

Mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata yakni penulis sendiri berasal dari Pulau Dewata, Bali. Maka saya selaku mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata akan berbagi info tentang Pulau Bali. Semoga artikel dari mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata ini bisa bermanfaat bagi rekan sekalian.

Geografis Bali

Bali terletak pada 8 derajat 03’40″ – 8 derajat 50’48″ Lintang Selatan dan 114 derajat 25’53″ – 115 derajat 42’40″ Bujur Timur, dengan luas wilayah 563.286 ha. Utara pulau Bali ada Laut Bali, Selatan Samudra Indonesia, Timur Selat Lombok (Provinsi NTB), dan sebelah barat ada Selat Bali (Provinsi Jawa).

Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi 8 kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain Pulau Bali Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng.

Berada di selatan 8' Khatulistiwa, Bali memiliki iklim tropis dengan dua musim tiap tahun dengan suhu rata-rata sekitar 28 Celcius.

Gunung yang ada di Bali
  1. Gunung Merbuk, dan Gunung Mesehe, yang berlokasi di bagian barat Bali.
  2. Gunung Beratan, di lerengnya terdapat danau Bratan. Area resor Bedugul terletak di tepi danau Bratan. Juga di situ terletak kuil Ulundanu. Gitgit yang terkenal dengan air terjunnya terletak sedikit ke arah utara dari Gunung Bratan.
  3. Gunung Batukaru yang terletak agak ke arah selatan dari Gunung Beratan dan terdapat pura Batukaru.
  4. Gunung Batur, merupakan kawah gunung berapi yang sekarang menjadi danau Batur. Daerah Kintamani berlokasi di kaki Gunung Batur. Anda bisa menyeberang melewati Danau Batur menuju Desa Trunyan, tempat penduduk Bali Aga.
  5. Gunung Seraya, terletak di bagian paling timur pulau Bali, Gunung Bali terletak dekat Taman Air Tirtagangga.
  6. Gunung Agung, dikenal sebagai gunung yang paling tinggi puncaknya. Di Gunung ini juga merupakan lokasi dari pura utama yaitu Pura Besakih.


Demografi

Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa berdasarkan sensus tahun 2010, dengan mayoritas 80% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Budha, Islam, Protestan, dan Katolik

Pekerjaan selain sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman.

Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. bahasa Bali dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.



Agama, Adat dan Budaya

Di Bali dikenal satu bait sastra yang intinya digunakan sebagai slogan lambang negara Indonesia, yaitu: Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Manggrua, yang bermakna ‘Kendati berbeda namun tetap satu jua. Bisa dipahami jika masyarakat Bali dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain seperti Islam, Kristen, Budha, dan lainnya. Pandangan ini merupakan bantahan terhadap penilaian sementara orang bahwa Agama Hindu memuja banyak Tuhan. Kendati masyarakat Hindu di Bali menyebut Tuhan dengan berbagai nama namun yang dituju tetaplah satu, Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa, yang disebut Tri Murti, kendati terpilah tiga, namun terkait satu jua sebagai proses lahir-hidup-mati atau utpeti-stiti-pralina. Dewata Nawa Sanga sebagai sembilan Dewata yang menempati delapan arah mata angin dan satu di tengah kendati terpilah sembilan lalu menjadi sebelas tatkala terpadu dengan lapis ruang ke arah vertikal bawah-atas-tengah atau bhur-bwah-swah, adalah satu jua sebagai kekuatan Tuhan dalam menjaga keseimbangan alam semesta. Demikian pula halnya dengan nama dan sebutan lain yang dimaksudkan secara khusus memberikan gelar atas ke-Mahakuasa-an Tuhan.

Keyakinan umat Hindu terhadap keberadaan Tuhan/Hyang Widhi yang Wyapi Wyapaka atau ada di mana-mana juga di dalam diri sendiri – merupakan tuntunan yang selalu mengingatkan keterkaitan antara karma atau perbuatan dan pahala atau akibat, yang menuntun prilaku manusia ke arah Tri Kaya Parisudha sebagai terpadunya manacika, wacika, dan kayika atau penyatuan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik.

Umat Hindu percaya bahwa alam semesta beserta segala isinya adalah ciptaan Tuhan sekaligus menjadi karunia Tuhan kepada umat manusia untuk dimanfaatkan guna kelangsungan hidup mereka. Karena itu tuntunan sastra Agama Hindu mengajarkan agar alam semesta senantiasa dijaga kelestarian dan keharmonisannya yang dalam pemahamannya diterjemahkan dalam filosofi Tri Hita Karana sebagai tiga jalan menuju kesempurnaan.

Selain itu yang juga menjadi ciri khas Bali yaitu adanya Kasta dan nama yang dimiliki oleh orang Bali.

Dibali mengenal 4 Kasta (pengelompokan berdasarkan pekerjaan) yang berasal dari India, yaitu :
  1. Brahmana, pekerja dibidang rohani (pendeta/penasehat spiritual), Nama biasanya diawali dengan Ida Bagus (pria) dan Ida Ayu (wanita)
  2. Ksatria, yang memegang pemerintahan, Nama biasanya diawali dengan Anak Agung atau Cokorda (pria) dan Anak Agung Ayu atau Cokis (wanita)
  3. Waisya, para pedagang, pemegang perekonomian, Nama biasanya diawali dengan I Gusti Ngurah (pria) dan I Gusti Ayu (wanita)
  4. Sudra, kaum pelaksana / pesuruh. Anak pertama, Wayan / Putu. Anak kedua, Made / Kadek. Anak ketiga, Nyoman / Komang. Anak keempat, Ketut. Anak kelima balik lagi ke no satu + ‘balik ‘dan seterusnya ex: Wayan Kopler Balik

Struktur Kasta zaman dahulu di diorganisir dengan sangat ketat, mulai dari pemberian nama dan gelar status sosial, perkawinan, warisan, wilayah kekuasaan, mata pencaharian, kewenangan dalam pemerintahan, dan hak memanfaatkan tenaga kerja.

Kasta adalah soal interen tradisi bagi masyarakat Bali, dan bukan semata-mata masalah agama. Namun yang penting sekarang apapun nama (gelar) yang kita miliki semua pihak harus mengedepankan etiket, saling hormat-menghormati, saling harga-menghargai antara satu dengan yang lainnya.

Semoga artikel ini bermanfaat.
Salam hangat dari Bali :) Salam dari mahasiswa 2A MBP PNB Pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar